" Kawan, ada empat hal yang tidak dapat diraih kembali...
...batu... setelah dilempar!
...kata-kata... setelah diucapkan!
...kesempatan... setelah berlalu!
...waktu... setelah beranjak pergi! "

Saturday, 10 September 2011

Menikmati kesendirian

Jalan hidupku dituliskan dengan aksara sepi dalam buku panduan takdir. Aku melihat, kata-kata sepi, sendiri, dan terasing mencakup hampir seluruh buku takdirku. Tuhan menuliskannya dengan santai, seperti sedang melukis, dengan senyum; memberi aku takdir kesepian.
Aku pun tersenyum. Pernah aku bertanya, seperti seorang anak lugu nan polos. “Apa itu sendirian Tuhan?
Tuhan mendekapku, membelai rambutku pelan lantas bersuara lembut, “sendiri adalah ketika engkau tidak bersama seorangpun.
Mengapa aku tidak ditakdirkan untuk bersama seseorang?” tanyaku.
Karena Aku ingin engkau terus bersama-Ku

Thursday, 21 July 2011

ketika kesalahan selalu membekas

Alkisah ada anak lelaki dengan watak
buruk.
Ayahnya memberi dia sekantung penuh
paku, dan
menyuruh memaku satu batang paku di
pagar
pekarangan setiap kali dia kehilangan
kesabarannya atau berselisih paham
dengan
orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di
pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia

Wednesday, 20 July 2011

Surat untuk Ananda: Engkaulah Harapanku, Nak..!!



Untuk calon anakku yang belum tahu dari rahim wanita mana engkau akan lahir dan melihat dunia.
Nak, kutulis surat ini kepadamu agar engkau tahu bahwa aku juga seperti calon ibumu yang mungkin juga merindukan kehadiranmu, insya Allah.
Nak, besar harapan ayahmu ini kepadamu, agar kelak bila hadir di dunia, engkau mampu menggetarkan istana kesyirikan dan tiran yang telah menindas umat Islam, di manapun mereka berada. Melawan mereka bersama teman atau sendirian, walau engkau harus menebus itu semua dengan kematian.
Nak, walau nantinya ayahmu ini tidak mampu memberikan kasih-sayang seperti yang ibumu berikan, tapi yakinlah semua yang ayah lakukan adalah agar engkau mendapatkan yang terbaik, agar engkau menjadi manusia seutuhnya.


Thursday, 30 June 2011

SURAT UNTUK PARA PEROKOK

Fulan Ibnu Fulan berkata :
“Dari orang yang fakir sampai yang tajir,
dari yang murtad sampai yang mengaku ustadz,
dari yang mengaku santri sampai bapak mentri,
dari orang yang bekerja dengan tangan yang kotor sampai dengan kalangan doktor,
dari operator sampai professor
dari kalangan pelajar sampai dengan staf pengajar,
semua rela diperbudak dengan tuhan 9centi berkepala api,
duhai negriku engkau adalah negri muslim, bukan negri kafir.
bahkan negri kafir sekalipun mengatur pemuja api ini,
oh negriku engkau adalah surga bagi mereka para pemuja,
dari ujung desa hingga ujung kota,
semua memuja tuhan 9centi berkepala api”.



Just do it!

Agaknya hakikat perkawinan kini makin tak mudah dipahami, menyusul
makin banyaknva pasangan gampang menceraikan diri.
Padahal, kalau kita buat daftar alasan mengapa orang memutuskan untuk
menikah dan daftar alasan mengapa mereka bercerai, pasti akan
ditemukan banyak overlaping pada kedua daftar tersebut.
Ketika menjemput teman di bandara sore tadi, tak sengaja saya
mendapat pelajaran berharga arti sebuah perkawinan.
Di ruang kedatangan, seorang pria paruh baya menenteng
koper dan tas kecil tergopoh menjemput keluarga yang datang
menjemputnya.



Ajari aku memeluk landak

Cassie menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah
dari ruang tamu ke pintu depan. Diliriknya jalan raya depan rumah.
Belum ada. Cassie masuk lagi. Keluar lagi. Belum ada. Masuk lagi.
Keluar lagi. Begitu terus selama hampir satu jam. Suara si Mbok yang
menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan, tidak dia gubris.
Pukul 18.30. Tinnn… Tiiiinnnnn…!! Cassie kecil melompat girang!
Mama pulang! Papa pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai
itu masuk ke rumah.



Sunday, 12 June 2011

NICE MIRROR

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal
ketika ia lewat. “Oh, maafkansaya” adalah reaksi saya.
Ia berkata, “Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda.”
Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan.
Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.
Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan
orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.
Pada hari itujuga, saat saya tengah
memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di


Saturday, 4 June 2011

TULANG RUSUK TAKKAN TERTUKAR

“ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi, ketika ukhti sudah lulus”

“untuk apa antum katakan itu skrg akhi?… Jika belum siap adalah jawabannya, lalu mengapa harus antum katakan rencana tersebut pada saya? Tak tahu kah antum, kalimat itu menggoyahkan kekokohan iman yang susah payah saya bangun.”


Ketika antum mengatakan: “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhti nanti”

“Lantas, apakah dengan antum berkata seperti itu, lalu prilaku antum yang sering menelfon saya itu tidak berarti mengotori hati?. Antum memang sudah seharusnya menjaga hati, hingga tiba saatnya nanti untuk antum berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.”

Ketika antum mengatakan: “hati hati, di sana.. jaga diri baik baik..”